
Home »
» RINOSINUSITIS KRONIS INSYAALLAH SEMBUH DENGAN GURAH
RINOSINUSITIS KRONIS INSYAALLAH SEMBUH DENGAN GURAH
Diposting oleh: H. Ghufron Azakky

Dalam pidato
berjudul “Rinosinusitis Kronis Ditinjau Dari Pengobatan Modern dan
Tradisional Di Indonesia Khususnya Di Yogyakarta” Prof. Soedomo
mengatakan bahwa di Indonesia khususnya Yogyakarta ramai dengan
pengobatan alternative dan tradisional untuk berbagai macam penyakit
jasmani dan rohani. Satu diantaranya yang sedang ramai dikunjungi
masyarakat atau bahkan para selebritis (penyanyi lagu Pop atau Dangdut),
peserta Tilawatil, para pejabat sipil atau militer, pesinden yang ingin
menjernihkan suaranya atau menyembuhkan penyakit hidung dan tenggorok
dengan apa yang disebut Gurah.
Guru besar
kelahiran Magetan, 27 Juli 1940 ini mengemukakan, Gurah dalam bahasa
Jawa berarti membersihkan dan yang dibersihkan adalah hidung dan
tenggorok. Cara gurah ini pertama kali diperkenalkan oleh Marzuki tahun
1900 di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri Bantul. Menurut Kiai Hisyam dari
Imogiri Bantul, bahan yang dipakai untuk pengobatan gurah tersebut
adalah akar pohon srigunggu yang basah lalu dikeringkan selanjutnya
digilas sampai keluar busa, kemudian disaring dengan kain bersih sampai
cairan yang diperoleh jernih lalu ditambah dengan air masak. “Cara
pengobatan dengan tanaman srigunggu selain digunakan akar, juga
digunakan daun dan batangnya untuk dibuat ekstrak atau kapsul untuk
diminum”, ungkap Prof. Soedomo.
Menurut Ketua
Program Spesialis Ilmu Kesehatan THT-KL UGM, gurah membuktikan dengan
jelas mengurangi keluarnya ingus dan frekuensi bersin pada hari kedua
setelah digurah, sedangkan pada hari kesepuluh mulai berkurang efeknya.
“Penelitian pada rhinitis khronis dengan memakai gurah, menunjukkan
bahwa sesudah digurah transport mukosilia melambat disbanding sebelum
digurah dari hari kedua sampai hari kesepuluh, yang berarti sebenarnya
merugikan”, ujar Prof. Soedomo..
Penelitian
terhadap pemakaian gurah tersebut, lanjut Prof. Soedomo, untuk menilai
(evaluasi) pengaruh gurah terhadap simtom dan gejala rhinitis
(rinosinusitis) kronis yang menunjukkan adanya pengurangan simtom dan
gejala antara lain banyaknya ingus, frekuensi bersin dan keluhan
tersumbat. “Akan tetapi pada penelitian tersebut dijumpai beberapa
komplikasi antara lain tuber kataralis, otitis media, rinosinusitis akut
berat, tonsilofa-ringitis akut dan peritonsilitis akut,” terang ayah
dua putra ini..
Dari pidatonya
tersebut, Ketua Pania Audit Medik RS. Dr. Sardjito ini menjelaskan
sementara ini dapat dikatakan bahwa gurah dapat mengatasi keluhan,
gejala dan penyebab rinosinusitis kronis. “Tetapi masih diperlukan
pemurnian kandungan zat berkhasiat di dalam tanaman srigunggu dan diuji
klinis maupun eksperimental dengan mengikuti kaidah Ilmu Farmasi dan
Ilmu Kedokteran”, tukas suami dari dr. Retno Hastuti ini..
“Penyakit rinitis
atau rinosinusitis kronis, merupakan penyakit yang perlu diperhatikan
dan diatasi dengan seksama mengingat komplikasinya, sulit
menyembuhkannya dan memerlukan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu,
penanganannya sebaiknya ditinjau dari aspek pengobatan modern dan
tradisional dengan mengingat batasan-batasannya masing-masing”, ujar
Penasehat Pengurus IDI Cabang Sleman DIY ini. (Humas UGM)
Sumber : Portal Universitas Gadjah Mada
Diposting oleh
H. Ghufron Azakky